Gegap gempita pesta demokrasi
Sepuluh
pasangan menebar visi
Memaparkan
misi menawarkan solusi
Mereka
maju tak sekedar mengisi
Ramai
sudah pilihan rakyat
Ragam
pilihan pengemban amanat
Memajukan
Makassar yang maju pesat
Menuju
Kota Dunia yang hebat
Siapa
saja mereka?
Dari
politisi senior sampai ustadz jenaka
Pensiunan
birokrat hingga ketua IKA
Di
sepanjang jalan menebar muka
Mereka
berpasangan memadukan nama
Ada
yang sepadan, ada pula yang merasa percuma
Lalu
bersaing menjadi pemenang utama
Rajin
blusukan dan mendadak jadi penderma
*****
Nomor
urut satu bernama ADIL
Menawarkan
listrik gratis untuk rakyat kecil
Pasangan
Adil Patu-Isradi Zainal tidaklah kerdil
Dukungan
suara PDK-Gerindra sangatlah stabil
Nomor
urut dua bertagline SUKA
Supomo
Guntur-Kadir Halid nama mereka
Tersenyum
manis menampakkan muka
Dukungan
Golkar adalah suara pusaka
Di
urutan ketiga ada RUDAL
Baliho
di setiap gapura menjadi modal
Pasangan
independen berkantong tebal
Rusdin
Abdullah, sang politisi bermental kebal
Siapa
berada di urutan keempat?
AHAO-HALAL
pasangan hebat
Menggratiskan
angkot “pete-pete” bila terangkat
Dukungan
suaralah yang menjadi penghambat
Erwin
Kallo di urutan kelima
Pencari
wakil berwaktu lama
Sampai
Ki Joko Bodo menitipkan nama
Lewat
sayembara, Hasbi Ali jadi juara pertama
Pasangan
keenam bertagline “Makassar Berdaya”
Tamsil
Linrung maju membawa cahaya
Diusung
PKS, menjadikannya berbahaya
Apalagi
berduet Das’ad Latief yang penuh gaya
Muhyina
Muin-Syaiful Saleh di urutan ketujuh
Inilah
pasangan berperawakan teduh
Siap
menjadi petarung tangguh
Membawa
“Makassar Bergerak” dengan sungguh
Tahukah
Anda siapa di nomor delapan?
Pasangan
DIA, jagoan Ilham Arief Sirajuddin yang menuai pujian
Mohammad
Ramdhan Pomanto, sang arsitek kota kenamaan
Berpasangan
Syamsu Rizal, sang politisi yang mapan
Siapa
gerangan di nomor sembilan?
Adik
Pak Gubernur bernama Irman
Bersama
Busrah Abdullah, usungan PPP dan PAN
Bertekad
menjadi penantang terdepan
Tibalah
kita di nomor terakhir
Apiaty
Amin Syam, sang birokrat tajir
Berduet
Zulkifli Gani Ottoh, sang wartawan mahir
Maju
di pilwali dengan nafas zikir
*****
Semua
calon telah disebutkan
Masa
kampanye telah dilewatkan
Tibalah
saat yang dinantikan
18
September menjadi hari penentuan
Siapakah
gerangan menjadi walikota Makassar?
Semua
warga mendatangi TPS dengan tegar
Para
calon was-was sudah tak sabar
Para
relawan guickcount pun telah disebar
Ku
duduk manis di depan TV makan coto
Lembaga
survei mulai menampilkan dua puluh foto
Hasil
quickcount menempatkan pemenang,
bernama Dany Pomanto
Mengalahkan
putra Gowa, Bone, dan Jeneponto
*****
Apa
kabar Sang Komandan?
Jagoan
Golkar telah terkalahkan
Sang
adik pun, hanya mengekor pada nomor delapan
Jagoan
Ilham Arief Sirajuddin-lah, yang menjadi terdepan
Kemenangan
sudah di tangan Demokrat
“Anak
Lorongna Makassar” jadi terangkat
Menjadi
walikota pilihan masyarakat
Melanjutkan
pembangunan, menyejahterakan rakyat
Menata
lorong menuju Kota Dunia
Harapan
itu kini ada di tangan DIA
Menjadi
sebuah amanah mulia
Yang
kelak membuat warganya bahagia
Amin ya rabbal alamin
Terima
kasih Bapak Ilham Arief Sirajuddin
Karenamu,
semua menjadi mungkin
Tak
ada lagi sekat etnis, putra daerah, apalagi kaya-miskin
*****
Suasana
Pagi
Sungguminasa
24/09/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar