Senin, 09 April 2012

BENTURAN KEPENTINGAN DALAM TATANAN MASYARAKAT TIMUR-TENGAH


#Muchtar Muin Mallarani


Berbicara mengenai Timur-Tengah akan membawa kita pada pemahaman tentang Dunia Arab, Islam, Perang Salib, Politik Minyak, Gurun Pasir, atau Kawasan Jantung Dunia yang mempertemukan tiga benua : Asia, Afrika, dan Eropa.

Sejarah dan perkembangan kawasan ini sebenarnya tidak hanya identik dengan Dunia Arab melainkan dibangun di atas tiga pondasi utama peradaban bangsa yang berlainan : Arab, Persia dan Turki.
Menengok kembali sejarah masa lalu, ketiga bangsa ini pernah mengalami kemajuan dari masa ke masa, dari zaman batu hingga zaman penemuan mesiu. Di Tanah Arab, dikenal peradaban Sumeria, Mesopotamia, Mediterania, hingga peradaban Mesir yang menghasilkan tinggalan-tinggalan peradaban yang menakjubkan. Di sebelah Timur lahir pearadaban Persia yang mencapai masa kejayaan pada zaman Nebukadnezer dengan Taman Gantung dan Hukum Hammurabinya. Di sebelah Utara lahir peradaban Turki yang mencapai masa kegemilangan bersama Islam di bawah panji Kekaisaran Ottoman Turki.

Dalam perjalanan sejarahnya semenjak munculnya Muhammad yang membawa ajaran Islam di pinggiran Laut Merah telah membawa perubahan besar dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat Arab. Ajaran Muhammad ini kemudian disebarluaskan oleh bangsa Arab melalui proses diaspora perdagangan dan budaya hingga menjangkau sampai ke wilayah Mediterania, Anatolia, Sahara, hingga Persia dan Kaukasia dan juga Melayu. Ajaran Muhammad inipun diterima oleh bangsa-bangsa tetangga Arab dan mencapai masa keemasan pada Kekhalifahan Usmaniyah di Turki.

Sejak runtuhnya Kekhalifahan Usmaniyah di Turki yang lebih akrab dikenal Turki Ottoman dan munculnya nasionalisme bangsa-bangsa di Timur Tengah: Arab, Persia dan Turki, Islam mengalami kemunduran hingga dalam perkembangannya mereka yang dulunya menyatu dalam payung Islam, kini bergerak sendiri-sendiri apalagi semenjak ditemukannya minyak bumi di beberapa wilayah di Timur-Tengah untuk tak lagi mengurusi agama malahan semakin menjauh dan lebih mendekatkan diri pada kehidupan duniawi dengan mengumpulkan dolar, hidup bermewah-mewahan dan lebih menjalin hubungan dengan para korporatokrasi asing ketimbang memikirkan agama, rakyat dan masa depan bangsanya dari ketinggalan peradaban Barat.

Kini, kawasan Tumur-Tengah tak pernah luput dari masalah yang menyeret kawasan ini sebagai kawasan yang paling rentan dan paling bergejolak di dunia. Selain itu, Arab, Persia, dan Turki berjalan tak seiring lagi. Mereka berjalan sendiri-sendiri. Persatuan Arab pun dipertanyakan terhadap upaya diplomasi kemerdekaan Palestina yang berlarut-larut. Turki yang dilematis, ia senantiasa menjauhkan diri dari Mekah dan lebih memilih menjadikan dirinya sebagai pribadi Eropa yang sebenarnya beraga Asia walaupun statusnya di Uni Eropa masih terombang-ambing oleh kebijaksanaan Brussel. 

Iran, yang dulu menjadi anak emas Amerika, kini telah berubah menjadi kekuatan tersendiri dan kian berwibawa di hadapan Barat dan bangga serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi menatap dunia. Disinilah dapat kita simpulkan bahwa antara Arab, Persia dan Turki telah terjadi benturan kepentingan.

Tidak ada komentar: